Kinerja Pengawas Pakuhaji Disorot: Kepala Sekolah Keluhkan Intervensi Kegiatan


Kabupaten Tangerang — Sosok Ibu IPA Budi Sofiani, pengawas pendidikan di Kecamatan Pakuhaji, kini menjadi sorotan para kepala sekolah di wilayah tersebut. Meskipun secara administratif memiliki nilai kinerja tergolong baik dengan rata-rata 70–80, namun di lapangan muncul keluhan terkait intervensi dalam berbagai kegiatan sekolah dan organisasi PGRI.

Beberapa kepala sekolah di lingkungan UPT Pendidikan Kecamatan Pakuhaji mengungkapkan bahwa pengawas seharusnya fokus pada pembinaan pegawai dan peningkatan mutu pendidikan, bukan pada urusan teknis seperti pengelolaan kegiatan, panitia, maupun masalah keuangan.

“Kalau dilihat dari nilai kinerja memang bagus. Tapi di lapangan banyak ikut campur, terutama dalam kegiatan PGRI dan rapat-rapat sekolah. Bahkan ada kegiatan yang sudah selesai, tapi saldonya masih dipegang oleh pengawas atau K3S,” ujar salah satu kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya, Kamis (23/10/2025).

Menurut mereka, kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan dan keresahan di kalangan kepala sekolah, sebab pengawas dianggap terlalu dominan dalam mengatur program kerja, kepanitiaan, dan bahkan ikut mengontrol iuran anggota PGRI.

“Kami hanya berharap pengawas kembali ke tupoksi utamanya, yaitu membina, bukan mengatur kegiatan atau keuangan,” tambahnya.

Selain itu, status Bu IPA yang kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) pengawas di Pakuhaji, sementara definitifnya berada di Kecamatan Rajeg dan Sepatan Timur, juga menjadi bahan pertimbangan. Banyak kepala sekolah berharap agar posisi pengawas di Pakuhaji diisi oleh sosok yang lebih fokus dan sesuai dengan penugasan definitif.

“Teman-teman kepala sekolah mengusulkan agar Bu IPA kembali ke Rajeg sesuai tugas definitifnya, supaya suasana di Pakuhaji bisa lebih kondusif,” ungkap sumber lainnya.

Meski demikian, sejumlah pihak tetap mengapresiasi semangat kerja dan ketegasan Bu IPA yang dikenal aktif dalam menjalankan tugas pengawasan. Ia bahkan disebut sebagai “Wonder Woman” karena mampu menangani beberapa wilayah sekaligus. Namun gaya kepemimpinan yang terlalu dominan dinilai perlu dievaluasi agar tidak menimbulkan kesan overacting dalam kepemimpinan.

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang diharapkan dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pola kerja pengawas di Kecamatan Pakuhaji, demi menjaga keharmonisan antar kepala sekolah serta memastikan pengawasan tetap berjalan sesuai aturan.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *