SEUMUR HIDUP sudah menjadi Disabilitas, Tapi SE UMUR HIDUP juga Belum ada Bantuan dari Pemerintah kabupaten Bogor, Tapi Dinas Sosial Justru Bertamasya Diatas penderitaan Warga Bogor.

Bogor, SIM. Com

Kejam sungguh Kejam dan Tragis, Perlakuan Pemerintah kabupaten Bogor terhadap Warganya , Satu Keluarga dengan orang tua yang tidak bisa melihat 12 Tahun dengan 2 putrinya yang sudah ber usia diatas 48 tahun 39 tahun telah duduk di atas kursi Roda dan hanya mendapat perhatian dari saudara laki-lakinya dengan membawa kedua saudara putrinya ini untuk memohon belas kasihan warga yang lalu lalang yang sering di lalui Pejabat Kabupaten Bogor tersebut.
Bila di hitung dari usia penyandang Disabilitas ini , maka minimal 3 kepala daerah sudah berganti, begitu juga dengan kepala Dinsos ,Camat, kepala Desa maupun RT dan RW ditambah lagi Tim yang bergerak menjaring masyarakat tidak mampu.

Media Suara Indonesia Membangun setiap pagi memperhatikan Warga penyandang disabilitas ini di bawa oleh saudara untuk mengharapkan uluran tangan Masyarakat dan Pemerintah . Namun sepertinya ketika pemerintah atau para pejabat Pemkab Bogor ini lewat dari hadapan Sang ibu yang sudah memiliki anak SD ini , mungkin semua menutup mata atau sengaja buang muka karena setiap pagi 2: bersaudara ini secara bergantian di tempat tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara Pemred SIM kepada salah satu penyandang disabilitas ini di jalanan tempat dia mengharapkan bantuan , kepada SIM.Com dan SUARA JABAR MEMBANGUN , ketika di tanya kan apakah sudah pernah ada bantuan dari pemerintah , SRi R mengatakan ” kami sekeluarga tidak pernah ada bantuan apapun dari pemerintah , ibu saya juga tidak bisa melihat , kakak saya perempuan juga seperti saya , tidak pernah dapat bantuan apa- apa , begitu pula dengan anak saya sampai hari ini tidak ada bantuan, sekarang anak Kakak saya sudah kelas 2 SMP , saya punya anak 2 sedangkan Suami saya sudah tidak ada. Katanya kepada Pemred SIM.Grup.


Mendengar cerita ibu Disabilitas ini, merinding dan Mendidih rasanya Darah mendengarnya dan ingin melaporkan para penikmat uang rakyat miskin dan terlebih yang mengatas namakan ATAS NAMA RAKYAT ini untuk kesenangan nya hingga bertamasya ke Bali .
Oleh sebab itu , Beberapa Waktu lalu, Pemred media ini Telah menyurati Dinsos berkaitan dengan Tupoksinya, apakah benar-benar lDinsos selalu menjaring penderita Sosial dari berbagai faktor , demikian juga perihal perhatian Dinsos terhadap warga calon penerima manfaat dari berbagai sektor termasuk bantuan dari CSR, namun jawaban Dinsos sangat melecehkan Pertanyaan Wartawan , yang sama sekali tidak memberikan pintu untuk di koreksi dan tidak memberikan waktu kepada media ini untuk dapat memberikan informasi apa sebenarnya yang kini telah masuk dalam Redaksi, sebab dari pantauan media ini bahwa Dinsos telah menjadi rujukan kondisi perekonomian masyarakat. Bahkan yang menjadi Bumerang adalah , ketika DTKS yang ada di dinsos di jadikan sebagai rujukan penerima dana Program Indonesia Pintar ( PIP ) di dinas pendidikan yang diduga penerima manfaat nya belum tentu sesuai kondisi penerima PIP , yang artinya justru yang kaya menerima PIP sedangkan yang miskin tidak dapat seperti warga penyandang Disabiliitas ini dimana anaknya tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah, sebab berdasarkan jawaban surat SIM Grup dari Dinas pendidikan , mengacu dari penerima DTKS.

Ketika Pemred media ini menemui keluarganya di wilayah paling dekat dengan kantor bupati Bogor , di sebuah kontrakan yang harus berpindah karena tidak mampu membayar kontrakan , karena hanya bisa mengharapkan uluran tangan orang lain , kini keluarga vyang terdiri dari 8 orang tersebut tinggal dalam satu kontrakan yang biayanya Rp. 650 ribu perbulan bahkan keluarga ini tidak tahu program pemerintah karena tidak ada yang bersekolah. . ( WMarp)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *